Yi Kyung Pun Pulang dari Kantor Polisi ....
Kang dan Min Ho bertemu untuk Fitness bareng.Sehabis fitness mereka makan bareng dan Kang meminta Min Ho untuk tidak menjadikannya pendamping pria, karena ia banyak pekerjaan. Min Ho menyimpulkan bahwa Kang sedang kelelahan. Min Ho berkata ini adalah bentuk kasih sayang Ji Hyun, mereka ingin temannya bergabung di hari yang berbahagia.Min Ho ingat kalau Kang berniat mencari seorang wanita ketika ia kembali ke Korea (jadi ia baru kembali). Min Ho menambahkan bahwa tidak akan begitu sulit mencari seseorang di negeri yang tidak begitu besar. Kang mengelak (mungkin yang dicarinya adalah Ji Hyun, tetapi ia terlambat).Kang mencoba menghindari Ji Hyun ketika ia bertemu dengannya, tapi Ji Hyun mengikutinya dan mencoba membujuknya lagi. Ji Hyun menjelaskan bahwa ia ingin semua teman dekatnya dan teman dekat Min Ho menjadi bagian dari hari besar mereka dan Kang adalah teman dekat Min Ho dan juga teman lamanya.Kang berkata bahwa mereka bukan teman, membuat Ji Hyun bertanya-tanya apakah ia masih dendam dengan kejadian saat itu. Ji Hyun mengejek bahwa orang yang harusnya merasa kesal adalah dirinya bukan dia.
Tidak ingin membuka luka lama, Kang memberitahunya bahwa ia tidak mau menjadi bagian dari pesta pernikahannya, sebabnya adalah Ji Hyun. Ia menenangkannya bahwa ia akan memperlakukannya dengan baik sebagai hyungsoo nim (istri kakakku, kakak ipar), jadi ia bisa puas dengan hal itu.Ji Hyun merasa terluka dengan penolakannya, dan memainkan jarinya untuk mengurangi rasa gugup. Ia memberitahu temannya, Kang orang yang brengsek dan mereka menyarankan untuk membiarkannya pergi. Ji Hyun mendesah, walaupun kadang-kadang Kang menyakitinya, tapi ia tidak membencinya.
Ji Hyun kaget mendengar Min Ho menyebut Kang sensitif, ia memberitahu Ji Hyun Kang bahwa telah banyak mengalami penderitaan.
Ternyata In Jung bekerja untuk ayah Ji Hyun, begitu pula dengan Min Ho, jadi In Jung adalah sekretaris Min Ho. pada saat ingin pulang, Ji Hyun Lpa HPnya. (ckckckc.. dasar pikun)
Ji Hyun pergi berbelanja baju untuk pendamping wanitanya. Ia mencari baju yang akan terlihat bagus kalau dipakai Eun Jung. Ia juga memilih baju pendamping pria yang sesuai dengan baju Eun Jung. Ia membawa baju itu pulang supaya Eun Jung bisa mencobanya.Scheduller yang ganteng, sedang mengendarai sepeda motornya menuju ke tempat yang dijadwalkan. Ia mengeluarkan HPnya atau alat untuk melihat jadwal kematian, ia masih mempunyai waktu 5 menit sebelum jadwal kematian untuk Kim Jin Soo terjadi. Ia duduk kembali dan menunggu. sambil mendengarkan music melalui ear phone (GauL bener euy..)Di saat yang sama, Yi Kyung sedang menatap kosong sebuah kalender. Kalender itu masih menunjukkan tanggal lama 15 Maret 2006. Ia memakai baju hitam. Mungkin pada tanggal itulah ia kehilangan cintanya maupun semangat hidupnya.Yi Kyung naik bus menuju ke suatu tempat, ia membawa mawar yang sudah kering. Ia seperti zombie, ia tidak memperhatikan sekelilingnya. Ia bahkan tidak tahu kalau ia diikuti oleh seorang pria.Yi Kyung membungkuk di tepi jalan, disebelah tanda peringatan bahwa tempat itu rawan kecelakaan.
Flashback: Beberapa tahun yang lalu di tempat itu terdapat genangan darah yang masih segar, seorang pria telah tertabrak di tempat ini.
Yi Kyung tiba-tiba membuat keputusan, ia berlari menuju jalan yang ramai, tepat ke arah sebuah truk. Ia memejamkan matanya, menunggu tertabrak.
Tapi seorang pria segera berlari ke arahnya dan menariknya ke tempat yang aman.Truk itupun menghindarinya. Hasilnya tabrakan beruntun yang mengerikan pun terjadi di jalan itu, yang membuat sheduller kaget dan mendesah dengan frustasi saat seorang pria di depannya, terjebak di mobilnya, ia mencengkeram dadanya.
Ji Hyun sebenarnya tidak terkena tabrakan beruntun itu. Tapi sebuah sepeda motor tiba-tiba menyerobot di depannya, ia membanting setir untuk menghindari dan malah mengarah ke sebuah truk. Tabrakan pun terjadi, Ia terlempar melewati kaca depan dan jatuh ke tanah. Ia berdiri, tidak terluka. Ia melihat ke sekelilingnya, melihat ke mobil di dekatnya, mobilnya, dimana orang berteriak pada seorang wanita di dalam mobil, "wanita itu..."
Ji Hyun melihat Si Penjemput, yang sedang bicara di ponselnya. Pria itu melihat ke arah Ji Hyun.Ji Hyun mencoba memanggilnya. Lalu tubuhnya dimasukkan ke ambulance. Ji Hyun melihat ke arah scheduller dan ia menjadi tenang, tapi sedetik kemudian, pria itu menghilang.Akhirnya Ji Hyun ikut naik ke dalam ambulance.
Di dalam ambulance, petugas berusaha menyadarkan Ji Hyun.Ji Hyun melihat itu lalu ia menangis, "Ayah bagaimana ini?"
Pria yang menyelamatkan Yi Kyung adalah pelanggan di tokonya yang sering beli rokok.
Yi Kyung sadar, dan pria itu sudah pergi. Yi Kyung melihat Ji Hyun yang terbaring di seberangnya, Yi Kyung ingat kalau ia mencoba bunuh diri dan Yi Kyung terlihat semakin depresi.
Ayah Ji Hyun dan Min Ho bergegas datang dan mencari Ji Hyun. Putriku, namanya Shin Ji Hyun.
Ji Hyun melihat ayahnya, Ayah! Keduanya seperti melihat Ji Hyun tapi mereka lari menembus Ji Hyun.Ji Hyun teriak dan jatuh ke lantai.
Ayahnya dan Min Ho tampak terpukul dan melihat ke arah tubuh Ji Hyun yang terbaring tidak sadar.
Tubuh Ji Hyun segera dilarikan ke ruang operasi. Ayah dan Min Ho menunggu dengan tegang.
Ji Hyun mengangkat tangan dan berusaha memegang ayahnya, tapi ada pemisah antara dunianya dan dunia manusia.Yi Kyung melihat mereka dan melepaskan infus, ia jalan pergi.
Ji Hyun sedih melihat Ayah, Ibu, dan Min Ho tampak terpukul. Lalu ia melihat Penjemput. Ji Hyun ingat kalau pria itu bisa melihatnya dan lari mengejarnya.
Yi Kyung jalan dan tidak sadar kalau sudah dilewati oleh Penjemput.
Ji Hyun ternyata tidak bisa menembus pintu, jadi ia menunggu sampai ada yang membuka pintu dan masuk ke dalam dimana Penjemput berada.
Penjemput berdiri di samping tempat tidur seorang pria yang kena serangan jantung. Ji Hyun mendekati Penjemput. "Apa kau tahu aku? Apa kau melihat aku tadi?"Penjemput teriak : "Ya, Shin Ji Hyun, kenapa kau tidak memperhatikan kalau menyetir!"Pria itu meninggal dunia, rohnya keluar dari tubuhnya dan Penjemput membungkuk memberi hormat, anda sudah melakukan yang baik selama ini. Ayo.Pria : Kemana?
Penjemput : Ikut aku.
Lalu ia membuka lift ke alam baka dan pria itu jalan masuk. Penjemput lalu membungkuk sekali lagi.
Roh pria itu tampak tenang di dalam lift.
Ji Hyun melihat Lift yang hilang dengan sendirinya dengan kebingunganJi hyun tanya apa dia datang untuk menjemputnya dan karena itu ia tahu nama Ji Hyun.Scheduler "bukan itu, orang yang ia tunggu adalah pria tadi. Seharusnya ia mati karena serangan jantung saat menyetir, tapi karena kecelakaan ini, serangan jantungnya datang belakangan dan jadwalnya kacau."
Ji Hyun : Lalu kenapa aku seperti ini? mengapa tidak ada yang datang menjemputku?
Scheduler : Karena kau tidak dijadwalkan mati hari ini.
Ji Hyun kaget, "aku tidak dijadwalkan mati hari ini?"
Scheduler menjelaskan, kadang di kasus2 tertentu, ada yang membuat masalah, seperti hari ini. Ada yang mencoba bunuh diri, mengapa mereka tidak menunggu giliran mereka. Mereka akan mati kalau sudah waktunya.
Ji Hyun teriak, bagaimana sesuatu seperti itu bisa terjadi?Scheduler kaget karena teriakan Ji Hyun. Scheduler berkata ya itu terjadi.
Ji Hyun jadi tenang dan berkata kalau Scheduler berbohong, Ji Hyun melihatnya dan berkata bagaimana ada malaikat kematian yang seperti kau?
Scheduler : Siapa bilang tidak ada Scheduler yang seperti aku? Apa kau pernah ketemu orang yang mati dan hidup kembali? meskipun kau ketemu mereka, mereka tidak akan bisa mengingat kami.
Ji Hyun yakin ia tidak mati, ia sedang dioperasi, aku lihat sendiri, apa mungkin orang mati akan dioperasi?
Ji Hyun dan Scheduler melihat tubuh Ji Hyun dari balik kaca. Semua keluarganya berkumpul dan teman2 Ji Hyun datang. Mereka syok dan menangis.
Dokter masuk. Ayah Ji Hyun langsung mendekat, Dokter berkata kalau Ji Hyun koma dan mati otak
Ibu Ji Hyun pingsan dan Ji Hyun mencoba lari mendekat ke ibunya tapi Scheduler menahannya, "kau tidak boleh ikut campur."maka In Jung, Han Kang dan Mi Ho pun sangat terpukul mendengar perkataan dokter.....Ayah Ji Hyun : Dia sudah dioperasi, jadi kenapa?
Scheduler ke Ji Hyun "kau lihat, iya kan? Kalau operasi juga tidak membantu"
Ji Hyun menangis
Ji Hyun mengikuti Scheduler di lorong, "sekarang apa yang akan terjadi?
Scheduler minta Ji Hyun mengikutinya. Ji Hyun tidak mau, ia ingat dengan lift Alam Baka itu, Ji Hyun tidak mau, lalu lari ke arah berlawanan.
Dan bertemu Scheduler lagi di depannya.
Scheduler : "Kenapa setiap orang selalu bereaksi sama, aku sudah bilang kau tidak akan naik lift, kenapa kau lari? ahhhh... apakah orang2 ini tidak dapat memikirkan hal lain selain melarikan diri??"
Ji Hyun : Kau pikir aku percaya kebohongan ini?
Scheduler : Bohong hanya dilakukan oleh manusia. Apa aku seperti manusia?Ji Hyun membungkuk dan berkata, " selamatkan aku"Scheduler : Kau minta aku menyelamatkanmu? Kau tidak tahu siapa aku? Ayo kita pergi.
Ji Hyun : Aku tidak butuh kau, siapa yang diatasmu?
Scheduler : Apa?
Ji Hyun : Kau bilang kau hanya pengatur jadwal, jadi bagaimana aku bisa percaya kata-katamu. Pasti ada yang lebih tinggi posisinya daripada kau, Tuhan atau Buddha atau siapa.
Scheduler : Benar, aku hanya pesuruh rendahan yang melakukan apa yang Ia perintahkan. Tapi aku juga berkuasa disini, aku bertanggung jawab disini.
Ji Hyun : Aku akan menikah dalam seminggu. Ayah dan Ibuku hanya punya satu anak, aku. Tidak seharusnya mati dan membunuhku. Ini sangat tidak adil.Scheduler : Ketidakadilan dapat terjadi dimanapun. Untuk orang sepertimu yang merasa ini tidak adil, aku tidak akan membuatmu masuk ke lift dengan paksaan.
Ji Hyun : Kau sungguh-sungguh?Ji Hyun merasa itu gampang, karena ia tidak diminta mencari 30 orang, hanya 3 orang saja. "Siapa di dunia ini yang tidak bisa menemukan 3 orang yang mencintai mereka?"
Scheduler berkata tidak akan mudah, karena orang2 itu harus menangis dan meneteskan air mata ketulusan. Ji Hyun berkata, kau lihat tadi kan, orang tua dan temanku menangis, itu lebih dari tiga.
Scheduler : Orang tua dan saudara tidak dihitung.
Ji Hyun ingin tahu, bagaimana ia tahu kalau itu air mata ketulusan?
Scheduler menjelaskan dari warna air mata yang jatuh saat memikirkan Ji Hyun. Bukan sembarang menangis.
Scheduler membawa Ji Hyun ke upacara pemakaman. Banyak yang datang dan juga menangis. Ji Hyun heran mau apa kesini.
Scheduler minta Ji Hyun melihat baik2 warna air mata yang keluar, ada yang warnanya ungu, hijau,hitam dan putih. Ada yang menangis untuk menghibur dirinya karena ditinggal mati sahabatnya.
Ada yang memaksa air matanya keluar karena menghormati orang yang ada disekitar.
Lalu ada yang menangis dengan tulus karena mencintai orang yang meninggal itu, air matanya jatuh dan warnanya berkilauan seperti berlian. Ji Hyun : Yah, dia adalah saudara perempuan almarhumah.
Scheduler menunjuk, pria yang menangis di samping altar adalah suami almarhumah tapi ia juga tidak menangis dengan tulus, pria itu sudah mendapat banyak uang asuransi kematian istrinya dan meskipun sedih, pria itu memikirkan uang jaminan-nya dan masa depannya sendiri.
Scheduler : Manusia benar-benar rumit.
Lalu Scheduler tanya, apa Ji Hyun akan mencari tiga tetes air mata itu.
Ji Hyun dengan yakin berkata tentu saja, kenapa tidak. Dia beda dari wanita yang sudah meninggal itu.Scheduler "tidak perlu penjelasan Ji Hyun, ayo, ikut aku." Ji Hyun "Kenapa dia selalu ingin saya untuk mengikutinya?"
Scheduler membawa Ji Hyun ke depan toko Yi Kyung. Ia mulai membaca identitas Yi Kyung sambil membuka HPnya.
Kemudian Ji Hyun kembali ke RS, ia melihat ibunya diinfus karena pingsan. Ayahnya syok, Min Ho terpaku sambil memegang tangan Ji Hyun.
Ji Hyun "Tunggulah aku beberapa hari lagi, kak Min Ho tunggulah aku. Karena aku akan kembali"
Ji Hyun duduk di Pojok kamar sambil menunggu Yi Kyung tidur. Dan akhirnya Yi Kyung Pun tertidur karena kelelahan. Ji Hyun mendekatinya sambil mengingat kata" Scheduller. "Jangan takut.percayakan dirimu padanya. maka semua akan baik-baik saja"
Akhirnya Yi Kyung tertidur. Ji Hyun langsung mendekat dan memasuki tubuh Yi Kyung.
Perlahan, Yi Kyung (yang didalamnya Ji Hyun) membuka matanya. Samar2 ia melihat langit-langit kamar.Ji Hyun (Kyung) bangun dan merasakan tubuhnya, ia mulai menyesuaikan diri dengan tubuh barunya. Ji Hyun (Kyung) menggerakkan jarinya seperti kebiasaan Ji Hyun.
Ji Hyun (Kyung) bercermin dan mengamati dirinya sambil bersuara pelan. "sayaa... Shin Ji Hyun... saya Shin Ji Hyun..."
Ia Pun senang, terharu dan bahagia (sama ajah) sambil bercermin dan memeluk dirinya sendiri....
Behind the Scenenya... cLick Here !!!
0 Your ComeNt Here:
Post a Comment