JellyPages.com

Thursday, December 1, 2011

Sinopsis 49 days Episode 3 (Part 2)

In Jung duduk dan berkata "aku sudah mengatakan semuanya". Ji Hyun tidak percaya melihat kedekatan keduanya.

In Jung memulai, "Ibu Ji Hyun tidak curiga" dan Min Ho menyambung, "seharusnya kau bisa berbohong lebih baik lagi, misalnya, kau meninggalkan sesuatu di kamar Ji Hyun atau apa."

In Jung beralasan "aku tidak bisa berpikir saat Ibu Ji Hyun berkata seperti itu." Ji Hyun bingung dan bertanya, "apa yang kalian bicarakan?"
Min Ho bertanya "apa kau yakin stempel itu ada di laci Ji Hyun?" In Jung mengangguk yakin, "Ji Hyun menyimpan semua yang ada hubungan dengan uang, rekening, cek, bank dan stempel di laci itu".

Ji Hyun semakin tidak mengerti, "stempelku?" gumamnya dan kemudian Ji Hyun ingat, ia sudah memberikannya pada Min Ho waktu itu (setelah ketemu Han Kang di toko roti, ia pergi ke kantor ketemu Min Ho, lalu Min Ho pergi dengan ayah Ji Hyun, setelah itu ketemu dengan In Jung.), "kenapa ia mencarinya lagi?"

Min Ho berkata "seharusnya ia mengeceknya waktu itu."
FlashBack, Min Ho ketemu dengan dua orang pria dan memberikan amplop coklat yang berisi sertifikat tanah Ji Hyun. Dari Ji Hyun ke Min Ho, dalam amplop seharusnya juga ada stempel Ji Hyun. Tapi saat itu, Ji Hyun sedang berbunga-bunga karena akan menikah dan banyak urusan lainnya, sehingga tidak konsentrasi dan justru memasukkan lipstik ke dalam amplop.Min Ho sedikit malu dan menelepon Ji Hyun, tapi yang terdengar justru suara pria, ternyata saat itu Ji Hyun kecelakaan.

Min Ho berkata "aku tidak mengerti, tidak peduli betapa sibuk atau berbunga-bunganya seseorang, ia tidak pernah membayangkan Ji Hyun akan memberikan stempelnya tanpa berpikir".

Ji Hyun syok, "jadi itu sebabnya Min Ho segera ke UGD? siapa tahu menemukan stempelnya?" gumamnya dalam hati.

In Jung "aku sudah tidak bisa ke rumah Ji Hyun lagi kalau ibunya ada di sana". Min Ho sudah berkata "aku sudah bicara pada ayah Ji Hyun kalau kontraknya sudah beres". Sekarang mereka bingung.

Min Ho "Sebelum Ayah Ji Hyun tahu, kita harus menemukan stempel itu, jika ia tahu kalau tanah Ji Hyun tertinggal, maka rencana kita akan gagal, semua hal yang sudah kulalui demi mendapatkan tanah itu jadi sia-sia. Sebaiknya kau pulang saja dan pastikan jangan sampai terlihat orang. Aku yang akan memikirkan caranya."

Ji Hyun syok, "apa yang akan kalian lakukan pada ayahku?" Ayah Ji Hyun percaya Min Ho untuk mendirikan resort, tapi Min Ho ingin ganti nama dan menjualnya diam-diam apa kah begitu??, lalu kabur dengan uangnya???. Ya ampun betapa teganya.

Ayah Ji Hyun sampai rumah dan melihat istrinya mengemasi baju. Ibu Ji Hyun"akuingin tinggal di RS". Tapi suaminya melarang "kau bahkan tidak bisa tidur meskipun minum obat tidur. "

Ibu Ji Hyun berkeras, "siapkan handuk, pasta gigi, sampo dll". Ayah Ji Hyun menghentikan istrinya. Ibu Ji Hyun menangis dan berkata "aku ingin mati saja sebelum Ji Hyun mati" suaminya menghela nafas dan sedih sekali, "lalu bagaimana dengan aku".
Ji Hyun mengikuti In Jung keluar, lalu pergi. Ji Hyun ingat perintah Scheduler dan ia memegang kalungnya, "sekarang.. apa yang harus kulakukan?" Lalu menangis.
Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung lagi dan bangun untuk mengunci pintu. Tapi kemudian ia keluar lagi karena sudah malam hari. Saatnya Yi Kyung yang asli tuk melaksanakan aktifitasnya :).
Yi Kyung bangun dan pergi ke dapur, ia membuka sebuah panci dan mengambil uang dari situ. OMG.panci itu penuh dengan amplop isi uang, apa selama ini Yi Kyung tidak menggunakan uang gajinya? Padahal banyak uang tapi yah Yi Kyung sepetinya banyak masalah sehingga ia gak mau hidup layak.Huff... (secara... dia cma makan mie baru tidur)
pria yang menyelamatkannya lagi datang membeli rokok di tempat Yi Kyung bekerja (alasan) dan ia tanya, "berapa hutangnya?' (ahh rupanya uang itu ia ambil mau bayar utang toh)

Pria itu mengajak bicara, "kau tidak dapat diskon, karena kau tidak punya asuransi",kemudian Yi Kyung bertanya "berapa tarif taksi", pria itu membalas"tarifnya juga mahal".

Pria itu melanjutkan "apa kau tidak ingin tahu siapa aku??". Yi Kyung berkata "tidak." (ahh entah mengapa aku sangat hadirnya laki-laki ini. dan lihatlah cara ia berbica:) )
Pria itu menambahkan lagi "Apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ada di lokasi kecelakaan?" Yi Kyung berkata "itu sama sekali tidak masalah."

Pria itu masih ngoceh "Bagaimana jika aku bilang kalau aku tahu mengapa kau pergi kesana."
Yi Kyung baru memandangnya. Pria itu berharap Yi Kyung bertanya padanya, tapi Yi Kyung justru berkata "selamat tinggal". Pria itu berkata lagi, "aku akan ke sini lagi besok". (ahh perhatiannya. Jangan-Jangan ia suka sama Yi Kyung. Ahh tunggu dulu apa ia adik pacar Yi Kyung yg udah mati?? ato temannya?? Entahlah...)

Setelah pria itu pergi, Yi Kyung merasa terganggu dengan poninya yang jatuh terus, dia heran dan memegang rambutnya, "rambutku. .kok halus ya?" tanyanya dalam hati


Yi Kyung pulang, tapi Ji Hyun tidak langsung masuk ke tubuh Yi Kyung. Sekarang Ji Hyun yang kehilangan semangat. Haaaah......
Waktu : Tinggal 45 hari, 3 Jam, dan 29 menit.

Ji Hyun duduk, Yi Kyung juga, keduanya berhadapan, tidak bergerak.
Lalu malamnya, Yi Kyung ganti baju dan pergi kerja. Ji Hyun mengamatinya, "apa kau seperti ini juga...inilah mengapa kau hidup seperti ini?" Yi Kyung pergi. Dan kemudian Yi Kyung pulang. Ji Hyun tetap saja disitu. Yi Kyung langsung tidur kelelahan.
Waktu : Tinggal 44 hari, 3 jam, 29 menit
Mendengar ponselnya berbunyi, Ji Hyun langsung menendang ponsel itu. tapi Ponsel dari Scheduler bergerak ke arah Ji Hyun. Ji Hyun menendangnya lagi. Ponsel itu kembali, Ji hyun mendorongnya lagi. Ponsel itu kembali ke Ji Hyun lagi. Kali ini Ji Hyun mengambil dan melemparnya. Daaaan....
Hoplah!!! Scheduler muncul tepat waktu untuk menyelamatkan ponselnya. "Apa kau percaya bisa menggantinya? Kalau rusak, mau cari dimana ponsel kaya gitu, ya kan?" (wkwkwkwkwk)
Ji Hyun murung dan menjawab, "aku tidak memanggilmu, kau menggangguku, pergi saja." Ji Hyun sedih. Scheduller menjawab "kau sudah 3 hari tidak menggunakan tubuh wanita ini"
Scheduler berkata dengan sedikit ngancam, "kalau kau seperti ini, ia akan memanggil lift."

Ji Hyun sedikit kaget," lift?" Scheduler melihat jamnya, "maunya kapan? Apa jam 11 pagi? Paling tidak kau harus menyelesaikan beberapa hal di lingkunganmu."
Ji Hyun panik sekarang, "kau ingin memanggil lift itu?" Scheduler menjawab "kau sudah 2 hari Ji Hyun tidak menggunakan tubuh Yi Kyung. Apa kau ingin pergi?"
Ji Hyun membalas,"Kata siapa? bagaimana kau bisa melakukan ini, masih 45 hari lagi." serunya gak mau kalah.

"Ahh,,, 44 hari" Ralat Scheduleri. Lalu ia jalan sambil merangkul bahu Ji Hyun, "ayo..Aku akan memanggil lift jam 11."
Ji Hyun melepaskan diri dan lari, "aku tidak mau". Lalu mengangkat tangannya, seperti anak SMU yang sedang dihukum, "aku tidak akan melakukannya lagi." Scheduler memberi peringatan dengan raut mukanya.
Ji Hyun (Kyung) bergegas kembali ke cafe Heaven dan minta maaf pada Han Kang.Han Kang berkata "bukankah kau keluar hari itu?" Ji Hyun (Kyung) menggoyangkan tangannya, "tidak..tidak sama sekali tidak, aku punya masalah pribadi yang tidak bisa kukatakan, masalah yang sangat sulit."
Han Kang tanya "apa kau sudah makan??". Ji Hyun (Kyung) menjawab dengan perlahan, "belum..sudah dua hari aku belum makan nasi sedikitpun". "Lalu apa ini?" tanya pelayan wanita yang memang selalu sirik aja bawaan-nya pada Yi Kyung. Ia mengambil mie instant dari sweater Ji Hyun (Kyung). (Itu mah Yi Kyung yang makan:P)
Ji Hyun (Kyung) berkata "bukan aku yang makan. ahh aku belum makan nasi." Han Kang memanggil Chef untuk menyiapkan makanan. Lalu pergi. Ji Hyun (Kyung) berguman, "Han Kang, terima kasih, benar-benar terima kasih banyak."
Ji Hyun (Kyung) mulai kerja dan ia lumayan bagus, karena sudah belajar saat di hotel. Han Kang dan Chef memandangnya dengan heran, "dua hari lalu ia sama sekali tidak pengalaman, sekarang ia jadi profesional."

Malamnya,Ji Hyun (Kyung) duduk dan mengamati pasangan yang makan di dekatnya, Han Kang juga mengamati Ji Hyun (Kyung). Saling mengamati :)
Han Kang mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, Ji Hyun (Kyung) menoleh dan Han Kang langsung buang muka. Ji Hyun (Kyung) tiba-tiba melihat Seo Woo masuk dan ia senyum. Tapi Seo Woo tidak mengenalnya dan cuek. Senyum Ji Hyun (Kyung) lenyap ketika melihat In Jung.
Ji Hyun (Kyung) mengambil sampah dan membuang keluar.
Ji Hyun (Kyung) berpapasan dengan Min Ho di luar. Min Ho ramah padanya dan berkata, "terima kasih, kau staf baru kan? Song Yi Kyung?"
Ji Hyun (Kyung) menatap kesal dan jalan pergi. Min Ho heran, "kau tidak ingat aku?"Ji Hyun (Kyung) berbalik, "apa aku harus ingat? " Lalu pergi sambil menangis. Min Ho bingung.
Min Ho, In Jung, Seo Woo, dan Han Kang duduk bersama sambil membicarakan Ji Hyun. Ji Hyun (Kyung) mendengarnya. Seo Woo menceritakan kondisi ayah Ji Hyun. Min Ho menambahkan, "Presiden seharusnya mengurus perusahaan, tapi justru berkeras menjaga Ji Hyun".
Ji Hyun (Kyung) mengambil alih tempat air dari pelayan pria dan mendekati meja mereka untuk menuang air. Saat Ji Hyun (Kyung) balik, ia dengar kalau Seo Woo berkata "kondisi ibu Ji Hyun lebih parah. Dia tidak bisa keluar rumah. Bahkan tidak bisa makan dan tidur.."
Ji Hyun (Kyung) terhenti mendengar perkataan Seo Won. ia terkejut. maka, Pitcher yang dipegangnya pun jatuh
Praaaaang!!!!!
Ji Hyun (Kyung) menjatuhkan tempat air sehingga pecah berantakan. Semua kaget, tapi Ji Hyun (Kyung) seperti pikirannya kosong. Han Kang segera membantunya, "kau seharusnya hati-hati"."Aku minta maaf" Ji Hyun (Kyung) mengambil pecahan kaca dengan tangannya begitu saja.Han Kang menarik tangan Ji Hyun (Kyung) "pelayan membereskan pecahan kaca, dan bawa Yi Kyung keluar."
"Siapa dia??" tanya In Jung. (Sepertinyabia gak ingat ini wanita pernah satu Lift) Han Kang membalas "hanya pegawai paruh waktu."Min Ho berkata " sebaiknya kita ngomong berdua saja" sambil mengajak Han Kang.

Ji Hyun (Kyung) menangis di luar,"ibu..." Gumamnya bersedih.

Suara Scheduler terdengar di telp untuk mengingatkan waktu. Spontan Ji Hyun (Kyung) masuk lagi dan pelayan wanita yang sirik itu kesal, selama ini Yi Kyung tidak pernah kerja satu shift penuh. Ji Hyun (Kyung) mengeluh dan jalan menemui Han Kang.
Han Kang sedang bicara dengan Min Ho. Han Kang heran, "apa kau bisa kerja sendiri padahal kau belum punya pengalaman." Min Ho menjawab,"Ayah Ji Hyun yang memintaku melakukan pekerjaan ini". Han Kang tampak heran.
Tiba-tiba Ji Hyun (Kyung) mengetuk pintu dan masuk dan sempat mendelik ke Min Ho. Ji Hyun (Kyung) ingin mengatakan sesuatu pada Han Kang dan minta Han Kang keluar sebentar. Min Ho berkata " akan keluar","Bicaralah" Potong Han Kang.
Ji Hyun (Kyung) "aku ingin perubahan jam kerja, dari jam 12 malam ke jam 11 malam. Karena waktu itu, aku sangat kelaparan jadi tidak dengar jelas." Han Kang membalas, "Karena kau tidak jelas mendengarnya, maka kau akan kerja hanya sampai jam 11 malam?"
Ji Hyun (Kyung) berkata lagi "aku harus kembali ke rumah tepat jam 12 malam, ada yang menungguku. Aku harus pulang tepat waktu, agar orang itu bisa pergi."
Han Kang setuju, "ya sudah pergi sana." Ji Hyun (Kyung) bertanya binggung, "apa maksudnya pergi? Pergi ya pergi atau pergi...keluar kerja????" Han Kang menjelaskan, "kerja dari jam 11 pagi sampai jam 11 malam, jelas?"

Spontan Ji Hyun (Kyung) senang, "terima kasih" dan masih sempat-sempatnya ngelirik sinis ke arah Min Ho dulu sebelum pergi. Tapi Ia tidak langsung pergi, mencoba menguping pembicaraan keduanya.
"Kau sangat perhatian pada gadis itu" kata Mon Ho heran. Han Kang tidak mengerti. Min Ho berkata lagi "kau sangat tegas dengan urusan kerja dan tidak tahan kalau ada yang tidak kerja dengan benar, bukankah sekarang Han Kang sangat murah hati pada gadis itu?" (ahh ternyata itu!!!)

Han Kang beralasan "aku yang menggaji gadis itu jadi tidak masalah jika ia toleran padanya." Min ho curiga, "Kau tidak pernah serius tertarik dengan seorang gadis. Aku ingin tahu, apa dia tipe wanita yang kau sukai?"
Min Ho menambahkan "aku juga bertahan dengan tragedi ini, karena itu yang diinginkan Ji Hyun (pura-pura)". Yang herannya Han Kang membenarkan. Tapi tidak dengan Ji Hyun (Kyung), ia berkata dalam hati, "tidak, tidak pernah. Bukan itu yang kuinginkan. Oppa.. apa kau adalah orang seperti ini?"
Saat berjalan keluar, wajah Scheduler muncul di ponsel, dan bernyanyi. Ji Hyun (Kyung), buru-buru pulang. Yi Kyung makan mie instant dan dua tukang ribut itu ada di kanan kirinya sedang berdiskusi.
Ji Hyun "aku ingin minta diijinkan bisa menyentuh benda-benda. Aku ingin menyelinap ke kamar untuk mengambil stempeln sebelum digunakan untuk hal yang tidak-tidak".
Scheduler bertopang dagu, "kau mengatakan hal yang gila". Ji Hyun mohon, "Ayolah sehari saja, tidak sejam saja. Aku tidak bisa ke rumah dengan tubuh Yi Kyung."

Scheduler pura-pura sibuk," yang kau butuhkan adalah perekam, bip.. Scheduler tidak ikut campur masalah manusia", lalu mendelik ke arah Ji Hyun. Scheduler kemudian berdiri, Ji Hyun mengikutinya, "mereka ingin melakukan sesuatu dengan tanahku" sambil mengikuti. "aku tidak tahu mau apa mereka, tapi aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan perusahaan ayah."
"Bukan urusanku", kata Scheduler lagi. Ji Hyun kemudian menambahkan, "bagaimana kalau kau masuk ke kamarku dan mengambil stempel". Scheduler mengulang lagi, "aku tidak mau ikut campur."
Scheduler berdiri di dapur Yi Kyung dan melihat sana-sini, "aku harap kau jangan memanggilku ke ruangan ini, aku merasa tidak enak." Ji Hyun memelas," apa kau tidak punya belas kasihan?". "Tidak punya", balas Scheduler cepat, "aku pergi."
Tapi kemudian Scheduler balik lagi dan seperti ragu sebentar, lalu berkata " ketoklah dan pintu akan terbuka" (Maksudnya???) Kemudian Scheduler memberi kode seperti menekan tombol, "sekarang, semua pintu pakai kode rahasia". Lalu ia menghilang.(Hahhhh???!!!!!!!!!)

Ji Hyun masih saja ngomel, "kenapa dia tidak membantu sama sekali", lalu dengan heran apa maksudnya tadi??
Ji Hyun (Kyung) menemui Han Kang dan berusaha membujuk bosnya itu untuk memberikan waktu bebas padanya."sekitar jam 3 sampai 5 sore kan tidak banyak pekerjaan..."

"Jadi??" Potong Han Kang
Ji Hyun (Kyung) menambahkan, "kau tidak akan bisa memecatku, karena..." ia mengeluarkan uang dari kantongnya, "hanya ini uang milikku, tinggal 36 ribu Won. Jika kau memecatku maka, sampai aku menemukan pekerjaan baru, aku akan kelaparan." Ji Hyun (Kyung) berkata lagi "aku sungguh harus pergi ke satu tempat hari ini."
Han Kang tidak mengerti, "sekarang kau mengancamku?" Ji Hyun (Kyung) memohon, "ayolah aku hanya pergi untuk 3 jam saja dan tidak perlu dibayar untuk 3 jam itu". Han Kang membalas, "aku belum memberikan ijin".
Ji Hyun (Kyung) sudah yakin kalau Han Kang pasti mengijinkan, ia berkata "kau akan beruntung" dan lari dengan segera. Han Kang bicara sendiri, "larimu kencang seperti orang yang kukenal." Gumamnya.
Ji Hyun (Kyung) pergi ke rumahnya, menunggu pembantu mereka pergi, dan melompati pagar dengan bantuan kotak. Ji Hyun (Kyung) memasukkan kode pintu dan masuk. Ia membuka sepatu dan menyimpan di kantungnya, lalu jalan berjingkat ke kamarnya.
Ji Hyun (Kyung) melihat foto Min Ho dan menelungkupkannya, lalu sempat berbaring di ranjangnya. Dan melihat gaun pengantinnya dan dengan kesal menjatuhkan ke lantai, tapi segera mengembalikan agar tidak ketahuan.
Ji Hyun (Kyung) membuka lacinya dan menemukan banyak cek, awalnya ia senang dan ingin mengambilnya, tapi terbayang wajah Scheduler yang memerintahkan untuk cari uangnya sendiri, maka dengan kesal, Ji Hyun (Kyung) mengembalikan uang itu ke laci. Ia mencari stempel, tapi belum juga menemukan-nya.
Min Ho datang sambil membawa bingkisan buah. Ji Hyun (Kyung) melihat dari jendela dan panik, lalu segera jongkok bersembunyi. Ibu Ji Hyun membuka pintu dan Min Ho heran, "kemana pelayan??". Ibu Ji Hyun menjelaskan"pelayan keluar untuk belanja".
Min Ho mengantar Ibu Ji hyun kembali ke kamarnya "aku ingin mengambil beberapa barang milik Ji hyun, siapa tahu kalau ada barang-barangnya, Ji Hyun akan lebih cepat sadar."
Ibu Ji Hyun berkata "kau lebih tahu apa yang paling disukai Ji hyun."


Sementara itu, Ji Hyun (Kyung) berlomba dengan waktu dan membuka laci-lacinya untuk mencari stempelnya yang entah ada dimana. Ia terlihat panik. Min Ho jalan ke arah tangga dan mulai naik. Ji Hyun (Kyung) membuka kotak demi kotak di lacinya, ia mendengar langkah Min Ho. Min Ho semakin mendekat... Ji Hyun (Kyung) menoleh, ia terperanjat.
Min Ho sudah di depan pintu dan membuka handelnya, ia masuk ke dalam, dan melihat tajam ke satu arah... Ji Hyun (Kyung) terdiam ... (hadehh.... kabur kek!!! )

0 Your ComeNt Here: