JellyPages.com

Monday, October 3, 2011

Allah Permulaan Baru


"Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati." Wahyu 3:2


Sedikit kota yang menandingi Sardis dalam hal kekayaan. Para ahli arkeologi telah menggali pusat perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa Sardis, ibu kota Lydia, adalah satu komunitas yang subur. Koin pertama dalam sejarah di gunakan di Sardis tahun 640 sebelum Masehi, tetapi orang-orang Kristen abad pertama di sana tampaknya tak mempunyai sumber untuk menafkahi diri mereka sendiri. Sangat sedikit yang tersedia untuk memelihara mereka secara rohani, jadi kehidupan rohani mereka mengering.

Resep apakah yang diberikan Tabib Agung kepada Sardis? Resep yang agak sederhana. Yesus memberitahu Sardis, “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati.” Wahyu 3:2. Kuatkan apa yang masih tinggal.

Orang-orang Kristen di Sardis melihat pertentangan pada semua sisi. Pernahkah Anda berada dalam keadaan sulit seperti itu? Pernahkah Anda sampai si satu tempat dalam hidup Anda di mana pengharapan dan mimpi-mimpi Anda mati begitu saja? Barangkali Anda merasakan demikian selama ini. Segala sesuatu terjadi - perceraian, kematian orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan. Tragedi menimpa, dan kita merasa hampa. Kehidupan rohani kita mengering. kita siap untuk menyerah.

Tetapi Tabib Agung memiliki satu pekabaran bagi kita. Ia berkata, “Bangunlah.” Lihat baik-baik “kuatkanlah apa yang masih tinggal.”

Anda mungkin dapat melihat potongan-potongan hidup Anda yang sudah berantakan. Tetapi Yesus berkata, “Aku dapat melakukan sesuatu dengan potongan pecahan itu. Aku ingin kau bekerja bersama Aku. Aku ingin kau mengeluarkan sesuatu yang kuat dari dalamnya. Bawalah potongan pecahan hidup Anda kepada-Ku.” Tabib Agung adalah Allah ciptaan baru. Ia tidak hanya menyembuhkan, Ia menciptakan ulang. Ia menciptakan sesuatu dari yang tidak ada.

Suatu kali Yesus mengunjungi seorang yang sakit di kota Kapernaun. Yaitu seorang gasdis 12 tahun, putri kepala rumah ibadat. Yesus tiba di rumahnya mendengar ratapan pilu orang-orang berkabung. Anak itu telah meninggal dunia. Yesus minta orang-orang berkabung itu meninggalkan tempat. Kemudian Ia menggendong anak itu dan berkata, “Talita Kum,” artinya, “Gadis kecil, Aku berkata kepadamu, bangkitlah.” Segera gadis itu bangun, dan berjalan. Pasien itu mungkin saja sudah mati, tetapi Tabib Agung itu masih dapat membantu. Dialah Pencipta, Allah permulaan baru.

Dialah Allah permulaan baru. Itulah pesan-Nya kepada Sardis 2000 tahun silam, dan itu adalah pesan-Nya kepada Anda hari ini. Ia berkata, “Percayalah kepada-Ku. Serahkanlah hidupmu kepada-Ku. Biarkan apa yang masih tinggal, dan Aku akan membuat sesuatu yang indah dari hidupmu.”

0 Your ComeNt Here: